Visitor's Counter

Total Visitor's

Wednesday, 26 May 2010

PELABUHAN PERIKANAN TANGKAP DIKEMBANGKAN.

Setidaknya 16 dermaga penangkapan ikan di Indonesia disiapkan menjadi dermaga minapolitan. Hal itu untuk menunjang daya dukung lingkungan terhadap area tangkap dan kelengkapan infrastruktur dermaga. Hal itu mengemuka pada rapat koordinasi peningkatan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap (PPSC) menjadi Minapolitan di Kantor Pemerintah Kabupaten Cilacap, Jawa Tengah, Selasa (25/5). Hadir dalam rapat, antara lain, adalah Direktur Jenderal Perikanan Tangkap Kementerian Kelautan dan Perikanan Dedy Heryadi Sutisna dan Bupati Cilacap Tatto Suwarta Pamudji.

Dedy mengatakan, tahun ini dermaga penangkapan ikan yang disiapkan sebagai dermaga minapolitan, antara lain, adalah Dermaga Palabuhanratu, Pelabuhan Bitung, Pelabuhan Tanjung Pandan di Bangka, dan Pelabuhan Perikanan Samudra Cilacap. Untuk lima tahun ke depan, pihaknya menyiapkan 107 dermaga menjadi minapolitan.

Pengembangan dermaga akan dikerjakan terintegrasi lintas sektor kementerian yang terkait pengembangan dermaga. "Tak ada alokasi dana khusus APBN. Tiap-tiap kementerian langsung mendanai," katanya. Dedy memaparkan, dermaga minapolitan merupakan dermaga yang mengacu pada konsep pembangunan kelautan dan perikanan berbasis wilayah dengan pendekatan dan sistem mana-jemen kawasan. Sebagai contoh, PPSC akan ditingkatkan sebagai pusat ekonomi berbasis perikanan khusus untuk hasil tangkapan tuna, cakalang, dan udang.

Dengan konsep minapolitan, pemerintah berusaha memenuhi semua kebutuhan riil nelayan, misalnya bahan bakar minyak bersubsidi. Harus ada perhatian dari pemerintah daerah untuk mengawasi distribusi BBM. Terkait daya dukung area tangkap untuk dermaga PPSC Kepala Kantor Pengelolaan Kawasan Segara Anakan Supriyanto mengatakan, banyak pekerjaan rumah yang harus diselesaikan pemerintah, terutama masalah konservasi alam Laguna Segara Anakan yang menjadi tempat pe-mijahan udang dan ikan, komoditas utama PPSC

Terkait kerusakan alam yang cukup parah di Laguna Segara Anakan, menurut dia, penyelamatan laguna harus menjadi prioritas dalam pengembangan PPSC Tanpa memerhatikan penyelamatan lingkungan, hasil tangkapan tidak akan maksimal, terutama untuk udang.

Penyelamatan laguna harus dimulai dari hulu, yakni pada Sungai Citanduy. Menurut Asisten Pembantu Direktorat Perlindungan Hutan dan Konservasi Kawasan Kementerian Kehutanan Sulistianto, perlu perbaikan vegetasi hutan mangrove di Laguna Segara Anakan. Tanaman mangrove dapat menjaga kesuburan pemijahan udang dan ikan laut (MDN)
Sumber : Kompas 26 Mei 2010,hal.22

No comments:

Post a Comment

Share

Twitter Delicious Facebook Digg Stumbleupon Favorites More